Jakarta – (BIN) – Ahmad Reza Andesta selaku Kordinator Media Indonesia pers channel Mengecam keras terkait ucapan mentri desa saudara Yandri membuat cukup banyak reaksi dari kalangan wartawan, LSM, serta ormas.
Apakah layak seorang menteri mengeluarkan kata-kata wartawan Bodrex, ini namanya penghinaan Profesi Wartawan dan LSM, ayo para kepala desa tidak usah takut pang-pangkan Aja semua anggaran dana desa secara terbuka, agar masyarakat semua tau,
dengan adanya pemberitaan wartawan tidak sedikit para kepala desa di proses,
jadi pak menteri tau dikit dan tidak ada urat malu anda mengatakan wartawan Bodrex jangan-jangan anda lebih layak jadi tukang hujat saja.
Makmur Napitupulu selaku wakil ketua umum gabungan wartawan Indonesia dewan pimpinan pusat mengatakan apa yang di ucapkan saudara Mentri desa telah melukai profesi jurnalis dan kita akan minta bapak presiden Prabowo Subianto agar mencopot itu menteri desa, ampun-deh sekelas Mentri ternyata ucapannya bau busuk
Kami Seluruh Wartawan dan LSM Mengecam keras atas Ucapan seorang Mentri yang tidak pantas itu, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT)
Dalam sebuah kesempatan, Menteri Desa menyebutkan bahwa wartawan adalah bodrek dan LSM hanya senang mencari kesalahan Kades,
dalam hal ini harusnya pak Mentri jelaskan juga kenakalan oknum kades agar berimbang, jangan hanya memfitnah Wartawan dan LSM,
dan pernyataan tersebut langsung mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk wartawan, LSM, dan masyarakat sipil.
Banyak pihak yang merasa bahwa pernyataan Menteri Desa tersebut tidak hanya menyinggung profesi wartawan dan LSM, tetapi juga menghina dan merendahkan peran mereka dalam memantau dan mengawasi kinerja pemerintah.
“Pernyataan Menteri Desa tersebut sangat tidak tepat dan tidak profesional,” kata seorang wartawan. “Kami sebagai wartawan memiliki peran penting dalam memantau dan mengawasi kinerja pemerintahan, dan tidak pantas untuk disebut sebagai bodrek
LSM juga mengeluarkan pernyataan yang sama, menyatakan bahwa pernyataan Menteri Desa tersebut tidak hanya menyinggung profesi mereka, tetapi juga menghina dan merendahkan peran mereka dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat.
Menteri Desa belum memberikan klarifikasi atau permintaan maaf atas pernyataannya tersebut.
(Red)