Kelompok Mahasiswa UNILA Magang Di TNBBS bekerja sama dengan PKK dan KKL Pokdarwis Kelompok karya lestari adakan Pelatihan Membatik Ecoprint

  • Bagikan

Tanggamus – (BIN) – Manfaatkan Bahan Alam, Kelompok Mahasiswa UNILA Magang Di TNBBS bekerja sama dengan PKK dan KKL Pokdarwis Kelompok karya lestari adakan Pelatihan Membatik Ecoprint Di pekon sukaraja kec.semaka kabupaten Tanggamus

TNBBS dan kelompok magang Unila memberikan pelatihan membatik ekoprint kepada ibu2 PKK, KKL dan Pokdarwis di resort TNBBS Pekon Sukaraja kec Semaka kabupaten Tanggamus pada hari Jum’at 02/02/2024

Dengan dilaksanakan pelatihan Kegiatan membatik ecoprint yang ditujukan kepada ibu-ibu di pekon sukaraja kecamatan Semaka kab Tanggamus mendapat sambutan yang baik dari masyarakat setempat

“Teknik ecoprint atau ecoprinting merupakan sebuah Teknik cetak dengan pewarnaan kain alami. Prinsip pembuatanya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Di Desa Sukaraja sendiri, terdapat potensi alam yang bisa mendukung pembuatan batik ecoprint. Namun, masyarakat sekitar belum ada yang memanfaatkan bahan alam tersebut untuk dibuat batik jenis ecoprint. Kelompok mahasiswa Yang kebetulan magang di TNBBS yang terdiri dari 6 anggota yaitu Farras naufal damai, Riki Habie mawono, Laura tara disa, Niken Aurora Iwais, Dera Triaswati, Esih Zinayati

” Menurut ketua kelompok Farras naufal damai menginisiasi pelatihan membatik ecoprint ini dengan alasan proses pembuatan batik ecoprint ini tergolong mudah untuk dilakukan.

Selain itu, bahan baku yang digunakan juga mudah ditemui di lingkungan sekitar.

Meski pembuatanya tergolong sederhana, tetapi batik ecoprint memiliki keunikan tersendiri yang membuat nilai jualnya tinggi sehingga bisa menjadi potensi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kabupaten Tanggamus sendiri

Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Kelompok Mahasiswa UNILA Farras naufal damai dari Program Studi Pertanian ; “Pelatihan membatik ecoprint ini merupakan salah satu program kerja kelompok kami. Kami mencetuskan proker ini karena di pekon sukaraja sendiri , banyak tumbuhan yang berpotensi sebagai bahan baku ecoprint” kata Farras Tujuan utama dari pelatihan membatik ecoprint yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu dalam membatik yang diharapkan dapat menjadi peluang usaha untuk masyarakat.Yng ada di kabupaten Tanggamus terumas untuk pekon sukaraja sendiri

Ketua kelompok juga menambahkan bahwa sebelum diadakan pelatihan membatik ecoprint, Teman Teman mahasiswa juga sudah melakukan sosialisasi ecoprint kepada ibu-ibu di pekon sukaraja . Tujuan sosialisasi ini adalah memperkenalkan batik ecoprint sekaligus mengajak ibu-ibu untuk mengikuti kegiatan pelatihan membatik ecoprint.

“Proses pembatikan ecoprint ini dilakukan di media tas berbahan katun yang merupakan serat alam. Tas tersebut disediakan Langsung oleh kelompok mahasiswa, Selain itu disediakan juga alat dan bahan lain yang digunakan untuk membatik ecoprint seperti cuka, tawas, tunjung, plastik, serta kertas panduan membatik ecoprint. Sementara, ibu-ibu yang mengikuti kegiatan membatik ecoprint hanya perlu membawa alat pemukul seperti martil atau ulekan. Lalu, untuk daunnya sendiri diperoleh dari lingkungan sekitar. Terdapat beragam jenis tumbuhan yang dibawa oleh peserta pelatihan ecoprint, diantaranya daun jati, daun papaya jepang, bunga kenikir, daun pakis, dan daun jarak.

Dalam ecoprint, terdapat dua jenis teknik yaitu iron blanket atau menumpuk dengan kain yang sudah diwarnai alami, dan teknik pounding atau memukul tumbuhan ke atas kain dengan palu.

Pada pelatihan ini, Mahasiswa menggunakan teknik pounding. Pada tahap awal, ibu-ibu dijelaskan lebih detail mengenai teknik pounding. Kemudian peserta dipandu untuk merendam tumbuhan pada air cuka agar warna dapat keluar maksimal. Daun yang telah direndam, selanjutnya ditempelkan pada tas jinjing berbahan katun yang disediakan. Lalu, proses pemukulan daun pada tas dilakukan sampai pigmen tumbuhan keluar dengan maksimal

“Kepala pekon sukaraja Sulistiyono juga mengungkap saya sebagai Kepala pekon sangat setuju dan senang sekali dengan diadakan pembelajaran dan pelatihan ecoprint di dusun kami; Batik ini memakai bahan dan alat yang kami punya serta memanfaatkan dedaunan di sekitar rumah. Sehingga, kami dengan mudah dapat mencari bahan dan alat tanpa harus memakan biaya yang mahal. Semoga dengan diadakan pelatihan ecoprint di Pekon sukaraja ini bisa menjadi berkah dan barokah bagi kami. Saya juga berharap, kedepannya batik ecoprint dapat dijual dan meningkatkan ekonomi

(Hazwarsyah)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *