Kota Langsa – (BIN) – Bank Indonesia (Bank Sentral Republik Indonesia) Aceh gelar Festival Meurah Silu yang berlokasi di Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau sering di sebut Hutan Kota Langsa, Sabtu, 20 September 2025.
Gelar Festival Meurah Silu itu sendiri menghadirkan 8 Kabupaten dan 2 Pemerintah Kota (Pemko) Dewan Kerajinan Nasional Daerah, (Dekranasda) yang berada di bawah Wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Lhok Seumawe.
“Festival Meurah Silu ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di setiap tahunnya dan ini yang kedua kalinya di Kota Langsa.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe dan seluruh stakeholder dalam menggali potensi ekonomi untuk menjawab tantangan dalam pengembangan ekonomi di Provinsi Aceh,” Demikian Sambutan dari perwakilan Bank indonesia lhokseumawe, Prabu Dewanto di kegiatan pembukaan Festival Meurah Silu.
Prabu Dewanto juga mengatakan bahwa kegiatan ini Diikuti sebanyak 10 kabupaten/kota, semoga dengan kegiatan ini dapat menjadi pendongkrak ekonomi keuangan syariah dalam pengendalian inflasi di pesisir laut dan pegunungan Aceh.
“Semoga Festival Meurah Silu 2025 dapat menjadi momentum yang berarti dalam menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan potensi Aceh kepada dunia,” tutup Prabu Dewanto.
selanjutnya pembukaan serta peresmian Gelar Festival Meurah Silu 2025 yang bertema “Merajut Kebersamaan Meningkatkan Perekonomian Daerah” secara resmi di buka oleh Walikota Langsa Jeffry Sentana S Putra, SE yang di dampingi oleh 9 perwakilan utusan Kabupaten /Kota se.Aceh dengan memukul Rapai bersama.
Dalam sambutannya Walikota Langsa Jeffry Sentana S Putra, SE mengucapkan selamat datang kepada seluruh 10 Kepala Daerah atau yang mewakilinya dalam acara Festival Meurah.Silu 2025.
Kegiatan ini merupakan Kolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe bersama Pemerintah Kota Langsa untuk menggelar Festival Meurah Silu Aceh 2025.
Kegiatan ini sendiri sebagai ajang untuk mempromosikan potensi wisata, seni dan kebudayaan serta produk UMKM pesisir laut dan pegunungan Provinsi Aceh.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah menginisiasi kegiatan luar biasa ini. Ujarnya.
“Festival Meurah Silu ini bukan hanya memperkenalkan seni, budaya, dan kearifan lokal Aceh, tetapi juga menjadi ruang untuk memberdayakan ekonomi masyarakat melalui UMKM dan ekonomi kreatif,” katanya.
Melalui festival ini, sambungnya, Bank Indonesia hadir tidak hanya sebagai pengendali moneter, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan semangat kolaborasi antara budaya, pariwisata, dan UMKM yang semuanya bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Nama Meurah Silu sendiri mengingatkan pada sejarah besar Aceh: kepemimpinan yang visioner, berani, dan penuh kebijaksanaan.
“Semangat inilah yang harus kita warisi dalam menghadapi tantangan ekonomi hari ini dengan keberanian berinovasi, keteguhan menjaga nilai, dan kebersamaan membangun daerah,” Pungkas Jeffry Sentana.
Kegiatan Festival Meurah Silu Aceh 2025. Di laksanakan di Taman Hutan Kota Langsa, juga menampilkan berbagai acara kesenian diantaranya Tarian Pembukaan, juga menampilkan
Artis Sanggar Seni Biejeh Jeumpa Kota Langsa Tarian Pemulia Jamee Ranup, Padepokan Band Kota Langsa dan Apache.
Kegiatan yang dibuka mulai Sabtu 20/9 dan berakhir pada Minggu 21/9 2025, diikuti oleh berbagai kabupaten/kota dalam wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe.Diantaranya adalah
1. Lomba Wasta Dekranasda, 2. Show casing Produk UMKM seperti : Food, Fashion, Home Decor, 3. Talk show dan Sosialisasi, diantaranya, a. Talk Show Pengembangan Daerah Wisata, b. Inflasi dan Ekonomi Keuangan Syariah. c. Sosialisasi digitalisasi keuangan dan CBP Rupiah.,d. Talk Show dan Seremonial UMKM Naik kelas dan Business Matching, 4. Pelatihan Barista Kopi serta Kuis dan Hiburan.
(Mustafa)
