Kota Langsa – (BIN) – Kepala Sekolah Luar Biasa Nasional (SLBN) Kota Langsa sangat sulit di jumpai oleh pihak media untuk konfirmasi maslah pengelolaan keuangan negara atau Dana Bos di sekolah tersebut. Sudah beberapa kali pihak media hendak konfirmasi selalu tidak ada di tempat berdasar informasi security sekolah tersebut.
Pihak media ini mencoba kembali datang ke sekolah, Sabtu, 21 Juni 2025 juga tidak bisa di jumpai, informasi security sekolah tersebut mengatakan ibu kepala sekolah sudah keluar mengambil raport anaknya di sekolah lain sebut security.
Diduga Plt.Kepala Sekolah SLBN Kota Langsa, Kristina Dewi, SPd sengaja menginformasikan kepada security Jika ada pihak media yang datang jangan katakan saya ada di sekolah, dan mengajari security berbohong, jika benar seperti itu bahasanya sudah tidak layak jadi pelaksana tugas kepala sekolah, dan sudah termasuk menghalangi pihak media untuk informasi dan konfirmasi.
Sebagai informasi Media Pers bekerja sesuai dengan Undang undang Pers nomor 40/1999 dan kode etik pers dan berfungsi sebagai alat kontrol sosial terhadap berbagai lembaga negara, termasuk pemerintah, parlemen, dan lembaga peradilan serta Pendidikan, dan Pers berhak mengkritik kebijakan yang dianggap tidak tepat atau merugikan masyarakat jadi harus diberikan kesempatan untuk konfirmasi.
Aturan Dana BOS mewajibkan sekolah untuk mengelola dana secara transparan dan terbuka. Hal ini berarti informasi mengenai penggunaan dana BOS, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan, harus dapat diakses oleh semua pihak terkait, seperti komite sekolah, guru, orang tua siswa, dan masyarakat umum. Keterbukaan ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana BOS, serta memastikan bahwa dana tersebut digunakan sesuai dengan peruntukannya untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.
Media Pers ini mencoba konfirmasi kepala kepala sekolah SLBN Kota Langsa tentang mekanisme pengelolaan dana BOS di sekolah yang di pimpinnya, namun tidak pernah ketemu patut diduga kepala sekolah tersebut sangat tertutup dengan pihak media.
(Mustafa)
