Kota Langsa – (BIN) – Wali siswa di kota Langsa mulai bingung tentang atribut sekolah. Tahun ajaran 2025/2026 sekolah di Kota Langsa tidak lagi menyiapkan baju batik baju olahraga, dan baju seragam lainnya. Hal ini terjadi karena sekolah di kota Langsa tidak lagi di bolehkan menyiapkan baju dan atribut lainnya.
Karena sering dituduh Sekolah berbisnis dan pungli maka sekolah tahun ajaran 2025/2026 tidak menyiapkan atribut bagi siswa baru, bagi wali siswa dapat menyediakan sendiri kebutuhan anaknya seperti baju seragam sekolah.
Salah satu kepala sekolah SMPN kepada media ini, Rabu, 14 Mai 2025 di ruang kerjanya menyatakan, sekolah kami tidak lagi menyiapkan baju sekolah seperti baju seragam, baju batik, dan baju olah raga karena instruksi dari atas sekolah dilarang menyiapkan atribut siswa baru, sekolah tidak lagi siap simbul nama sekolah di mana siswa itu belajar, jadi nanti tidak ada tanda bahwa Siswa asal satu sekolah di Langsa.
Lanjutnya, hampir setiap hari wali siswa datang ke sekolah menanyakan baju seragam, baju batik, dan baju olahraga, sebutnya.
Terpisah, salah seorang wali siswa,Yanti (45 tahun) yang di temui media ini menyebutkan, jika sekolah tidak lagi menyediakan baju sekolah kami akan membeli sendiri di pasar, kecuali baju batik dan baju olah raga, karena baju batik jika beli di pasar tentu tidak seragam dengan siswa lainya, juga baju olah sama juga tidak seragam, sebutnya.
Lanjutnya jika kita beli di pasar tentu bayarnya kontan, kalau di siapkan oleh sekolah bisa cicil sampai siswa tamat di sekolah itu, sebutnya.
Dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil ini jika beli di pasar beli kontan harganya Rp.170.000 sampai Rp. 200.000, belum lagi sepatu, tas, buku dan alat lainnya, sebutnya.
Kami orang tidak mampu secara ekonomi lebih baik disiapkan oleh sekolah, kami bisa mencicil pembayarannya, jika orang mampu tidak persoalan dengan biaya pembelian seragam siswa, di ucapnya.
(Mustafa)
