Daya Beli Masyarkat Kota Langsa Terpuruk Menjelang Ramadhan, Fakir Miskin Terancam Tak dapat Bantuan Meugang

  • Bagikan

Kota Langsa – (BIN) – Daya beli masyarakat kota Langsa semakin terpuruk, ekonomi masyarakat tidak stabil cendrung menurun akibat tidak beredar uang pemerintah. Anggaran Pendapatan  Belanja Kota (APBK) Kota Langsa belum berjalan, akibat Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) tahun 2025  tidak dibahas oleh DPRK kota Langsa. DPRK sedang berseteru antara anggota akibat efek pilkada 2024 sampi terjadi pemalangan pintu ruang kerja Ketua DPRK Kota Langsa oleh anggotanya sendiri sampai saat ini masih terpalang kayu.

Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Kota (APBK) Kota Langsa tahun 2025 akan di perwalkan oleh Penjabat (Pj) Walikota Langsa, namun sejauh ini belum ada tanda-tanda akan turun perwal tersebut. Informasi yang di dapat media ini dari beberapa pimpinan OPD, Rabu 19 Februari 2025,  mereka menyebutkan tahun 2025 ini anggaran belum dapat di gunakan kecuali yang sifatnya rutin sebut mereka.

Di tambah lagi isu anggaran tahun ini banyak pangkas oleh pemerintah pusat mencapai 50% dari anggaran peruntukan kegiatan pembangunan Kota Langsa.

Yang sangat menyedihkan ratusan masyarakat yang tergolong fakir miskin memasuki Bulan Ramadhan tahun ini terancam tidak mendapat bantuan meugang dari pemerintah, dan tahun ini pula mereka tidak dapat bantuan meugang Ramadhan menjelang habis masa kerja Penjabat (Pj) Walikota Langsa, sementara walikota dan wakil Walikota terpilih belum ada pelantikan sampai saat ini.

Pedagang di pusat pasar Kota Langsa sangat meresakan rendahnya daya beli masyarakat sejak memasuki tahun 2025, Husin, salah seorang pedagang rempah kepada media ini menyebutkan, biasanya dalam satu hari bisa mengumpul uang sampai Rp.5.000.000, namun akhir-akhir ini tidak dapat angka seperti itu paling dapat Rp.3.000.000 rupiah, sepi pembeli sebutnya.

Lanjutnya, bahan pangan seperti sayuran saat ini sudah naik, karena pemasok dari medan juga di naikan, dan telur ayam pun sudah mahal Rp.60.000 per papan, sebutnya.

Terpisah, nek Aminah (70 tahun) warga kecamatan Langsa Barat saat di jumpai awak media, nek aminah tersebut meminta kepada awak media mohon bantu untuk di sambungkan ke pemerintah Kota Langsa, agar kami yang sudah lemah ini agar dapat di bantu uang meugang ramadhan ini seperti dulu, ucapnya sedih.

Lanjutnya, biasanya kami sudah di datangi petugas aparatur Gampong (Desa) untuk di data yang berhak mendapatkan bantuan uang meugang, tapi sampai saat ini belum ada yang datang, sementara menjelang puasa hanya tinggal 8 hari lagi, mengapa begini nasib pemerintah kota langsa, ucapnya sedih.

Penyalur uang bantuan meugang kepada fakir dan miskin biasanya di lakulan oleh Baitul Mal Kota Langsa, namun untuk tahun ini atau memasuki bulan ramadhan 2025 belum ada petunjuk dari atas untuk penyaluran uang meugang, sebut petugas Baitul Mal saat di jumpai awak media di kantornya.

(Mustafa)

banner 325x300
banner 120x600
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *