Asahan – (BIN) – Pada tanggal 03/05/2024, masyarakat air Joman sudah melakukan aksi Unjuk rasa, terkait dengan Akses Jalan utama Air Joman yang berdebu. Saat dilalui kendaraan Roda Dua dan Roda empat, Jalan akan menimbulkan hujan debu disepanjang Jalan, dan sangat mengganggu pejalan kaki dan juga masyarakat yang rumahnya tepat dipinggir sepanjang jalan tersebut, dan hal itu mengakibatkan keresahan dan kekurang nyamanan bagi seluruh masyarakat Air Joman dan yang melintasi Jalan tersebut.
Aksi kali itu yang dimulai dari simpang butong
Menuju kantor Bupati Asahan, sebelumnya Ali Usman Sitorus bersama dengan Aliansi Masyarakat sempat memboikot Jalan, sebagai bentuk protes atas kurangnya perhatian pemerintah kabupaten Asahan, pada masyarakat air Joman yang sudah bertahun-tahun mengabaikan Jalan tidak tersentuh dengan pembangunan pengaspalan.
Zulkifli Matondang, mewakili Aliansi masyarakat air Joman, yang juga menyuarakan aspirasi atas nama masyarakat, menuntut janji-janji yang kini tinggal janji, dimana Pemerintah Kabupaten Asahan pernah menjanjikan pemasangan lampu-lampu Jalan sekitar kurang lebih 150 titik, termasuk titik yang akan dipasang di wilayah lingkungan Air Joman, dan hal tersebut sangat kuat kami duga hanya kepentingan politik semata, dibuktikan dengan sampai saat ini tidak adanya Realisasi pemasangan lampu Jalan tersebut, Tuturnya dengan raut wajahnya yang penuh kekesalan.
Dedi Siregar bersama rekan-rekan dan juga Aliansi masyarakat air Joman sudah menyampaikan aspirasi kepada pemerintah kabupaten Asahan, yang masih dalam tuntutan utama agar sesegera mungkin memperbaiki jalan, paling tidak menjembatani atau menyampaikn aspirasi mereka ke tingkat provinsi, ke tingkat pemerintahan Pusat sekalipun agar jalan Air Joman layak dilalui.
Untuk sementara waktu para massa aksi pengunjuk rasa sudah sepakat dengan pemerintah kabupaten Asahan, melalui Kadis PUPR untuk menyirami jalan tersebut tiga kali sehari dengan tujuan agar dapat mengurangi debu di jalan yang sudah seperti hujan debu itu.
Namun dari hasil pantauan awak media Targetdaerah.com, jalan air Joman yang pada saat unjuk rasa tersebut sudah disepakati disiram air tiga kali sehari, ternyata sesuai fakta dilapangan hanya dilakukan 1 kali saja dalam satu hari, itupun tidak ada ketentuannya pada jam berapa seperti pengakuan masyarakat air Joman yang bernama Iwan.
Begitu juga dengan pernyataan Pak Agus yang menyampaikan kalau penyiraman itu hanya dilakukan satu kali saja dan untuk hari ini Kamis 09/05/2024 tidak ada dilakukan penyiraman jalan ini sama sekali. Dalam hal tersebut berarti tidak ada komitmen dari Pemkab Asahan melalui Dinas PUPR AsahanAsahan yang sudah menyepakati untuk melakukan penyiraman setiap hari.
Ditempat yang berbeda Zulkifli Matondang sebagai salah satu yang ber orasi pada aksi unjuk rasa dihari yang sudah lalu, menyampaikan kepada awak Media ini akan melakukan aksi unjuk rasa dengan massa yang lebih besar lagi, bilang penting masyarakat Air Joman kita kerahkan ke Tingkat Provinsi kalau benar-benar Pemkab Asahan tidak mampu lagi menjembatani Aspirasi kami ke tingkat yang lebih berwenang. Kami juga sangat mengharapkan Atensi khusus dari para anggota Dewan untuk mendukung perjuangan masyarakat Air Joman, pungkasnya.
(BMT.Manalu)