Pesisir Barat – (BIN) – Setiap warga Negara mempunyai hak yang sama sesuai dengan amanah UU 1945 yang tertuang dalam pasal 33 ayat 3, namun semua ini belum dirasakan di empat desa yang berada di Kecamatan Bengkunat Kabupaten Pesisir barat.
Akses jalan yang menghubungkan 4 desa sudah masuk daerah terisolir, dan ironisnya lagi, jika musim hujan pengendara yang melewati jalan tersebut harus bermalam di hutan yang penuh dengan resiko.
Untuk pak Jokowi, lihatlah kami disini pak, berpuluh-puluh tahun mungkin sebelum Negara ini merdeka, warga sudah bertempat tinggal di Desa ini.
Dengan berbagai macam suku, warga hidup rukun dan damai serta selalu bergotong royong, jika musim panen, hasil bumi yang didapatkan tidak sesuai dengan jumlah uang yang di terima karena akses jalan, balum ditambah lagi penerangan Lampu yang belum dirasakan.
Jika malam hari, warga ingin berkunjung ditetangga harus mengunakan alat bantu penerangan berupa batrai serta alas kaki yang tidak berguna.
ketika musim hujan tiba membuat warga harus nyeker ( tidak mengunakan alas kaki ) karena jalan licin dan becek.
Saya bersama teman-teman beberapa waktu lalu berkunjung ke Desa bandar dalam yang langsung melihat kondisi warga disana dan menyapa serta berbincang agar kami bisa mengali informasi.
Hingga akhirnya kami di hantar salah satu warga untuk menaiki puncak guna mendapat jaringan selular untuk menghubungi teman-teman yang berada di kota-kota besar yang penuh dengan fasilitas umum dari negara. Jalan pun untuk menuju puncak sangat licin dan berbahaya dengan berbagai macam resiko.
Ketika malam hari kami berbincang dengan tokoh masyakarat, tokoh agama, tokoh pemudah serta tukang ojek.
Pak Jokowi, coba lihat dan turun ke empat Desa Ini, bukan kan pada tahun 2014 dan 2019 mereka juga memilih bapak dengan penuh harapan agar mereka juga bisa seperti masyarakat pada umumnya yang mendapatkan fasilitas dari pemerintah, jika hal ini di klaim masuk wilayah TNBBS, kenapa ada pemerintahan desa, kenapa ada pemilihan umum, kenapa fasilitas pendidikan, mohon di berikan solusi pak.
Kami pun ketika pagi hati melihat anak sekolah SD harus berjalan kaki Dangan jarak yang tidak dekat, tidak mengunakan alat kaki untuk mendapat kan ilmu dimasa depan.
Pak Jokowi, jika IKN saja bisa di bangun, kenapa akses dan fasilitas di empat Desa ini belum tersentuh. Warga tidak tau apa kah ini ranah pusat atau provinsi, atau bahkan Daerah, namun yang diinginkan warga mendapat rasa keadilan yang seadil-adilnya.
Pak Jokowi, bengkunat ada di Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung, yang seyogyanya, sebagai pintu gerbang Sumatra, saudara-saudara kita sudah tidak lagi mengalami seperti ini.
Mungkin yang bapak lihat hanya sebagai ibu Kota Provinsi Lampung dengan seakan-akan di Provinsi Lampung akses dan fasilitas negara sudah merata. Itu salah kan, ribuan warga belum mendapatkan hak nya dari apa yang sudah warga berikan untuk Negara salah satu bentuknya warga telah bertahun-tahun mengikuti pemilihan secara langsung yang di selenggarakan Negara dalam kancah politik lima tahun sekali.
Pak Jokowi, bantulah untuk menghapus airmata warga disana dengan ikhlas, agar mereka tidak krisis kepercayaan kepada pemerintah yang bapak pimpin saat ini.
Pak Jokowi, sudah berapa kali Negara yang kita cintai mempunyai Presiden yang baik. namun warga tidak mendapat ketenangan dan keadilan.
Yang lebih tragis lagi pak, jika jalan atas tidak bisa di lalui, maka warga harus lewat jalan tepi pantai yang dimana harus berlomba dengan ombak yang sangat besar serta bertaruh nyawa.
Pak Jokowi, saat ini bapak Sudah mau purna tugas sebagai Presiden kita, sebagai orang tua kita, sebagai kepala Negara. namun sampai kapan pak ini bisa diuraikan.
Melalui surat cinta kami kepada pemerintah pusat, kami sangat berharap pak Jokowi bisa turun langsung kesini, liat kondisi dan keadaan agar merasakan setiap yang dialami warga.
Salam hormat kami untuk pak Jokowi.
(Red)