Kendal – Jawa Tengah – (BIN) – Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program yang diusung Pemerintah untuk membantu sekolah di Indonesia agar dapat memberikan pembelajaran dengan lebih optimal. Bantuan yang diberikan melalui dana BOS yakni berbentuk dana, yang dikelola di sekolah oleh tim bos sekolah dengan mengacu pada juklak/juknisnya.
Akan tetapi berbeda dengan salah satu sekolah kejuruan negeri yang ada di Kabupaten Kendal.
Menurut informasi data yang dapat dipercaya, pada tahun 2020 sampai 2023 SMK NEGERI 1 KENDAL mendapatkan kucuran dana bos sebesar Rp 8.363.772.073.
Mengingat pada tahun 2020 dan 2021 kita terdampak Covid-19 sehingga semua murid tidak diperbolehkan belajar di sekolah, melainkan belajar Daring, jadi seperti kegiatan belajar dari rumah dan untuk kegiatan Ekstrakurikuler tentunya tidak ada pelaksanaannya.
Akan tetapi di dalam penggunaan dana bos untuk tahun 2020 tahap 2, 3, dan tahun 2021 tahap 1, 2, 3. Pada komponen : Pembelajaran dan Exstrakulikuler dianggarkan sebesar Rp 1.715.373.343.
Untuk komponen : Perawatan sarana dan prasarana sekolah di tahun 2020 sampai 2023, sebesar Rp 1.225.960.157.
Dan untuk komponen: Penyediaan alat multimedia pembelajaran di tahun 2022 sampai 2023, sebesar Rp 841.565.400.
Anggaran ditiga komponen tersebut tidak diyakini kebenarannya, diduga hanya modus Oknum kepsek dan beberapa stafnya, untuk mendapatkan keuntungan besar guna memperkaya diri.
Pada saat di konfirmasi kepala SMK NEGERI 1 KENDAL yang berinisial (YW) pada hari Rabu 31/01/2024 melalui pesan WhatsApp dengan Nomor: 0813 2532 XXXX, mengatakan, “Kami beserta Tim Pengadaan selaku Kuasa Pengguna Anggaran selalu mengikuti seluruh regulasi yang ada termasuk juknis penggunaan dana BOS dan satuan harga yang berlaku, semua yang akan kami belanjakan sesuai dengan ARKAS yg sudah dilegalisasi dari Dinas Provinsi”.
Kepada Dinas terkait Inspektorat, BPK dan APH agar dapat segera menindaklanjuti terkait adanya dugaan korupsi dana bos tahun 2020 – 2023 di SMK NEGERI 1 KENDAL , Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, yang diduga rugikan negara hingga ratusan juta, untuk memberikan efek jera, agar Virus serupa tidak menular ke sekolah lain.
(Tim-Red)