METRO – (BIN) – Personil gabungan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim), Satuan Reserse Narkoba dan Satuan Samapta Polres Metro mengeledah sejumlah rumah kost di Bumi Sai Wawai.
Hasilnya, sebanyak 10 unit kendaraan tanpa dokumen kepemilikan serta dua pasangan bukan suami istri diamankan Polisi.
Dari pantauan media personil gabungan Polres Metro menggeledah sejumlah titik rumah kost yang berada di wilayah Kecamatan Metro Pusat dan Metro Barat, Sabtu Jum’at (17/11/2023) malam.
Penggeledahan tersebut sebagai bentuk komitmen Polisi dalam memberantas tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dan praktik prostitusi digital di Bumi Sai Wawai.
Penggeledahan yang dikemas dalam bentuk operasi Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (KKYD) tersebut dilakukan dalam rangka menciptakan kondusifitas dan rasa aman bagi masyarakat Metro.
Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Kasat Reskrim IPTU Rosali menjelaskan bahwa razia yang dilakukan tim-nya juga sebagai bentuk pengecekan.
“Malam ini kami melakukan pengecekan terhadap rumah-rumah kost yang ada di seputaran Kota Metro,” kata dia saat dikonfirmasi awak media usai razia KKYD yang menyasar rumah kost, Sabtu (18/11/2023) dini hari.
Ia mengungkapkan, sebanyak 10 kendaraan tanpa kelengkapan dokumen dan dua pasangan bukan suami istri diamankan Polisi guna pemeriksaan lebih lanjut.
“Untuk sementara kita masih menemukan adanya kendaraan -kendaraan yang belum dilengkapi oleh surat -surat, ada sekitar kurang lebih sepuluh,” ungkapnya.
“Kemudian ada beberapa pasangan yang sementara kita amankan, yang tanpa status pernikahannya belum ada atau belum menikah,” imbuhnya.
IPTU Rosali juga mengaku bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman terkait dengan pasangan bukan suami istri yang telah diamankan, yang mana dua orang wanitanya diduga merupakan pelaku praktik prostitusi digital alias Open BO.
“Untuk sementara masih didalami, untuk dugaan prostitusi belum bisa kita pastikan ya,” ucapnya kepada awak media.
Ia menekankan bahwa fokus operasi tersebut ialah pemberantasan serta pengungkapan tindak pidana Curat, Curas dan Curanmor (C3) di Metro.
Pria yang dikenal sebagai Polisi Raja Hipnotis tersebut juga mengaku akan melakukan razia serupa dengan sejumlah sasaran lainnya.
“Yang jelas kita menekan untuk angka curanmor ya, supaya tidak terjadi adanya curanmor di Kota Metro. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara rutin, selama pelaksanaan tugas di Kota Metro,” jelasnya.
Mantan penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Lampung tersebut juga mengungkapkan bahwa aksinya merazia sejumlah rumah kost di dua Kecamatan di Metro itu sebagai upaya diteksi dini pelaku curanmor.
“Kita melihat dari data yang ada, tingginya curanmor. Kemudian kita cari sebab permasalahannya apa, ternyata benar banyak dari penyebab permasalahan tersebut ada di kost-kostan yang ada di seputaran Kota Metro,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, salah seorang pemilik rumah kost, Ashari mendukung kegiatan razia yang dilakukan personil gabungan Polres Metro.
“Salama aturan-aturannya itu jelas, pelaksanaannya juga jelas, kita no problem, tidak ada masalah, kita senang. Kita sangat mendukung,” ucapnya.
Ashari mengaku para penghuni kamar kost miliknya berasal dari sejumlah daerah di Lampung. Dirinya bahkan mengaku siap bersinergi dengan Polisi untuk memberantas tindak pidana Curanmor dan praktik Open BO.
“Yang ngekost disini macam-macam, ya namanya orang kerja. Metro kan destinasi, jadi memang daerah tujuan. Tentu ini bagian dari bagaimana memajukan Metro juga kan,” bebernya.
“Jadi kita juga ikut andil, tapi sebaik apapun niat dalam praktiknya kan memang juga harus diikuti oleh aturan-aturan itu. Dan kami bersinergi untuk itu, karena kami bagian dari masyarakat juga kan,” tandasnya.
Diketahui, selain mengamankan pasangan bukan suami istri dan kendaraan tanpa kelengkapan dokumen, dalam razia tersebut Polisi juga menemukan dua kotak alat kontrasepsi alias kondom.
Kini kedua pasangan bukan suami istri yang diduga mesum dan sepuluh kendaraan bermotor tanpa kelengkapan dokumen kepemilikan tersebut diamankan di Mapolres Metro untuk proses pengembangan lebih lanjut.
(Rls).